Laporan Percobaan Kimia - Faktor - Faktor Yang Memengaruhi Korosi



FAKTOR-FAKTOR YANG MEMENGARUHI KOROSI


A.    TUJUAN
Menunjukkan faktor-faktor yang memengaruhi terjadinya korosi (karat) besi.

B.     DASAR TEORI
Korosi merupakan proses rusaknya benda-benda, terutama logam yang disebabkan oleh reaksi kimia atau elektrokimia logam tersebut dengan lingkungannya. Contoh korosi yang paling terkenal adalah perkaratan besi, yaitu suatu reaksi kimia kompleks dimana besi bergabung dengan oksigen dan air membentuk besi oksida yang terhidrasi (Fe2O3.nH2O). Proses perkaratan besi merupakan proses elektrokimia, yaitu oksidasi besi oleh oksigen yang berasal dari udara dan reduksi oksigen.
Pada dasarnya, korosi terutama pada besi dipengaruhi oleh beberapa faktor, di antaranya adalah oksigen, air dan kelembapan udara, zat elektrolit, permukaan logam serta sel elektrokimia.
a.       Oksigen
Pada perkaratan besi, oksigen mengalami reduksi pada bagian besi yang bertindak sebagai katoda. Berdasarkan hal ini, maka semakin banyak oksigen di suatu tempat semakin cepat korosi besi (logam) di dalamnya terjadi.
b.      Air dan Kelembapan Udara
Semakin sering logam (besi) terkena air, semakin cepat logam tersebut mengalami korosi. Selain itu, keberadaan uap air di udara yang dinyatakan dengan kelembapan juga memengaruhi korosi besi. Dalam hal ini, udara yang banyak mengandung uap air (udara yang lembap) akan mempercepat korosi.


c.       Zat elektrolit
Zat-zat elektrolit terutama zat asam dan garam merupakan zat yang dapat mempercepat korosi logam.

C.    ALAT DAN BAHAN
*      Gelas plastik bening sebanyak 8 buah
*      Paku besi yang tidak berkarat sebanyak 8 buah
*      Plastik bening sebanyak 4 buah
*      Karet gelang sebanyak 4 buah
*      Larutan cuka 40 ml
*      Larutan NaCl 40 ml
*      Air 40 ml

D.   CARA KERJA

1.            Menyusun  rangkaian percobaan dengan 8 buah gelas plastic  seperti gambar berikut :

 2.      Mengamati  keadaan paku setiap hari selama 2 minggu.
 3.      Mencatat  setiap perubahan yang terjadi.




E.     HASIL DAN PENGAMATAN

HARI KE-1
Gelas
Keadaan Objek Yang Diamati
Kosong (terbuka)
Tidak berkarat
Kosong (tertutup)
Berkarat sedikit, di bagian ujungnya
Aquades (terbuka)
Berkarat di bagian yang terendam air
Aquades (tertutup)
Berkarat di bagian yang terendam air
Cuka (terbuka)
Tidak berkarat dan airnya bergelembung
Cuka (tertutup)
Tidak berkarat dan airnya bergelembung
Garam (terbuka)
Berkarat dan airnya berwarna kuning
Garam (tertutup)
Berkarat dan airnya berwarna kuning


HARI KE-2
Gelas
                                                     Keadaan Objek Yang Diamati
Kosong (terbuka)
Tidak berkarat
Kosong (tertutup)
Berkarat sedikit, di bagian ujungnya
Aquades (terbuka)
Berkarat di bagian yang terendam air
Aquades (tertutup)
Berkarat di bagian yang terendam air
Cuka (terbuka)
Tidak berkarat dan airnya bergelembung
Cuka (tertutup)
Tidak berkarat dan airnya bergelembung
Garam (terbuka)
Berkarat dan airnya berwarna kuning
Garam (tertutup)
Berkarat dan airnya berwarna kuning



HARI KE-3 (TIDAK MENGAMATI/ HARI LIBUR)

HARI KE-4
Gelas
Keadaan Objek Yang Diamati
Kosong (terbuka)
Tidak berkarat
Kosong (tertutup)
Karatnya tidak ada penambahan,tetap berkarat sedikit di bagian batang pakunya
Aquades (terbuka)
Karatnya semakin bertambah
Aquades (tertutup)
Karatnya semakin bertambah, di bagian bawah pakunya paling banyak berkarat dan di bagian atas sedikit berkarat
Cuka (terbuka)
Pakunya berwarna hitam (tidak berkarat),airnya bergelembung dan berwarna kuning
Cuka (tertutup)
Pakunya berwarna hitam (tidak berkarat),airnya bergelembung dan berwarna kuning
Garam (terbuka)
Pakunya berwarna hitam (tidak berkarat),karatnya hilang
Garam (tertutup)
Pakunya berwarna hitam (tidak berkarat), karatnya hilang

HARI KE-5
Gelas
Keadaan Objek Yang Diamati
Kosong (terbuka)
Tidak berkarat
Kosong (tertutup)
Karatnya tidak ada penambahan,tetap berkarat sedikit di bagian batang pakunya
Aquades (terbuka)
Karatnya tidak ada penambahan
Aquades (tertutup)
Karatnya semakin bertambah
Cuka (terbuka)
Karatnya tidak ada penambahan
Cuka (tertutup)
Pakunya  berwarna hitam,airnya begelembung dan gelasnya beruap
Garam (terbuka)
Tidak ada penambahan karat
Garam (tertutup)
Pakunya berwarna hitam, mengelupas dan karatnya menghilang


HARI KE-6
Gelas
Keadaan Objek Yang Diamati
Kosong (terbuka)
Tidak berkarat
Kosong (tertutup)
Karatnya tidak ada penambahan,tetap berkarat sedikit di bagian batang pakunya
Aquades (terbuka)
Karatnya tidak ada penambahan
Aquades (tertutup)
Karatnya semakin bertambah
Cuka (terbuka)
Karatnya tidak ada penambahan
Cuka (tertutup)
Pakunya  berwarna hitam,airnya begelembung dan gelasnya beruap
Garam (terbuka)
Tidak ada penambahan karat
Garam (tertutup)
Pakunya berwarna hitam,mengelupas dan karatnya hilang


HARI KE-7
Gelas
Keadaan Objek Yang Diamati
Kosong (terbuka)
Mulai berkarat sedikit
Kosong (tertutup)
Karatnya bertambah sedikit
Aquades (terbuka)
Berkarat di bagian yang terendam air dan ada endapan karatan di airnya
Aquades (tertutup)
Karatnya bertambah, plastik penutup berembun dan ada endapan karatan di airnya
Cuka (terbuka)
Pakunya berwarna hitam (tidak berkarat) dan airnya berwarna merah
Cuka (tertutup)
Pakunya berwarna hitam (tidak berkarat) dan airnya berwarna merah
Garam (terbuka)
Pakunya berwarna hitam, karatnya menghilang dan airnya berlumpur
Garam (tertutup)
Pakunya berwarna hitam kekuning-kuningan dan airnya berlumpur sedikit

HARI KE-8
Gelas
Keadaan Objek Yang Diamati
Kosong (terbuka)
Karatnya bertambah sedikit
Kosong (tertutup)
Karatnya bertambah sedikit
Aquades (terbuka)
Karatnya bertambah tetapi hanya sampai batas airnya dan ada butir-butir endapan
Aquades (tertutup)
Karatnya bertambah,berembun dan ada endapan
Cuka (terbuka)
Permukaan paku mengelupas dan airnya berwarna cokelat
Cuka (tertutup)
Pakunya tetap berwarna hitam,airnya berwarna seperti air tehdan bergelembung
Garam (terbuka)
Ada endapan karatannya dan airnya berwarna hitam kecokelatan
Garam (tertutup)
Berkarat, ada endapan dan berembun

HARI KE-9
Gelas
Keadaan Objek Yang Diamati
Kosong (terbuka)
Karatnya bertambah sedikit
Kosong (tertutup)
Karatnya bertambah sedikit
Aquades (terbuka)
Karatnya bertambah tetapi hanya sampai batas airnya dan ada butir-butir endapan
Aquades (tertutup)
Karatnya bertambah,berembun dan ada endapan
Cuka (terbuka)
Permukaan paku mengelupas dan airnya berwarna cokelat
Cuka (tertutup)
Pakunya tetap berwarna hitam,airnya berwarna seperti air tehdan bergelembung
Garam (terbuka)
Ada endapan karatannya dan airnya berwarna hitam kecokelatan
Garam (tertutup)
Berkarat, ada endapan dan berembun

HARI KE-10 (TIDAK MENGAMATI/HARI LIBUR)

HARI KE-11 (TIDAK MENGAMATI/HARI LIBUR)

HARI KE-12 (TIDAK MENGAMATI/HARI LIBUR)

HARI KE-13
Gelas
Keadaan Objek Yang Diamati
Kosong (terbuka)
Karatnya bertambah
Kosong (tertutup)
Karatnya bertambah
Aquades (terbuka)
Karatnya bertambah di bagian bawah pakunya
Aquades (tertutup)
Karatnya bertambah,di bagian atas paku berwarna hitam dan di bagian bawahnya berwarna kuning
Cuka (terbuka)
Karatnya bertambah dan airnya menjadi kering
Cuka (tertutup)
Pakunya berkarat berwarna hitam, ada serbuk dan airnya juga berwarna hitam
Garam (terbuka)
Karatnya bertambah dan airnya berwarna kuning
Garam (tertutup)
Permukaan paku berwarna kuning









HARI KE-14
Gelas
Keadaan Objek Yang Di Amati
Kosong (terbuka)
Karatnya bertambah
Kosong (tertutup)
Karatnya bertambah
Aquades (terbuka)
Karatnya bertambah di bagian bawah pakunya
Aquades (tertutup)
Karatnya bertambah,di bagian atas paku berwarna hitam dan di bagian bawahnya berwarna kuning
Cuka (terbuka)
Karatnya bertambah, air cuka mengering di dasar gelas dan berwarna kuning lumpur
Cuka (tertutup)
Pakunya berkarat berwarna hitam,ada serbuk dan airnya juga berwarna hitam
Garam (terbuka)
Karatnya bertambah dan airnya berwarna kuning
Garam (tertutup)
Permukaan paku berwarna kuning












F.     PEMBAHASAN

Berdasarkan percobaan yang telah kami lakukan, didapatkan hasil bahwa paku yang berkarat paling parah dan paling mudah untuk diamati sejak dari awal pengamatan adalah paku yang diletakkan di dalam gelas berisi aquades, baik yang ditutup maupun yang terbuka. Pada gelas tertutup berisi aquades, paku yang didirikan mengalami perkaratan terparah sampai melebihi batas air yang merendam paku. Hal ini disebabkan uap air terperangkap di dalam gelas tertutup sehingga permukaan paku yang tidak terendam air juga ikut mengalami perkaratan. Uap air yang terperangkap di dalam gelas ini dibuktikan dengan ditemukannya permukaan plastik penutup gelas yang beruap.
Sementara pada gelas aquades yang terbuka, perkaratan hanya mencapai batas air. Hal ini disebabkan setiap uap air yang dihasilkan pada perkaratan langsung bercampur dengan udara luar sehingga tak terperangkap di dalam gelas.
Pada gelas kosong yang tertutup, perkaratan terjadi lebih cepat jika dibandingkan dengan gelas kososng yang dibiarkan terbuka. Hal ini disebabkan udara diperangkap di dalam gelas tertutup sehingga mempercepat proses perkaratan. Udara yang diperangkap ini lama-kelamaan bersifat lembap karena terpengaruh hasil dari perkaratan yang menghasilkan uap air. Udara lembap mempercepat proses perkaratan.
Namun, kami menemukan sedikit kejanggalan antara teori dan hasil yang kami peroleh pada gelas yang berisi cuka. Dalam teori disebutkan bahwa asam akan mempercepat korosi, akan tetapi pada pengamatan kami dari hari ke-1 hingga ke-12 menunjukkan bahwa paku yang direndam dalam air cuka (asam) justru tidak mengalami perkaratan sama sekali. Paku yang direndam dalam air cuka terlihat lebih bersih dari sebelum dilakukan perendaman dan terlihat semakin hitam dari hari ke hari. Hal ini jelas bertentangan dengan berbagai teori yang telah dikemukakandan hal itu sempat membuat kami berkesimpulan bahwa teori yang kami baca tentang pengaruh asam terhadap perkaratan tersebut adalah salah.
Akan tetapi pemikiran kami seketika berubah ketika volume cuka sudah mulai menyurut dan menyebabkan sebagian batang paku muncul kepermukaan (tidak lagi terendam). Paku yang muncul ke permukaan tersebut hanya dalam beberapa saat saja sudah mengalami perkaratan yang cukup parah. Perkaratan semakin bertambah parah dan bahkan membentuk suatu lapisan karat yang tebal untuk hari-hari selanjutnya hingga di akhir hari penelitian (hari ke-14) karat yang dihasilkan jauh melebihi karat pada paku yang direndam di air biasa. Sampai-sampai air cuka sudah seperti berlumpur dan mengering di dasar gelas. Hal ini membuat kami menyimpulkan bahwa asam akan sangat mempercepat korosi apabila ia telah berinteraksi dengan O2, yaitu cuka yang diletakkan di wadah terbuka sehingga asam pada gelas lebih mudah berinteraksi dengan oksigen. Peletakkan di wadah terbuka ini juga menyebabkan air cuka mengering di akhir pengamatan dikarenakan air menguap ke udara bebas.
Sedang pada gelas berisi larutan garam (NaCl) pada larutan tersebut terdapat ion Na+ dan Cl-. Ion Cl-bereaksi dengan Fe membentuk larutan FeCl2 yang berwarna kuning. Dan larutan ini akan lebih memudahkan oksigen mengikat Fe sehingga proses pengkaratan pada paku berlangsung lebih cepat.

G.    KESIMPULAN
Dari hasil percobaan yang kami lakukan, kami menyimpulkan bahwa paku yang paling cepat mengalami perkaratan adalah paku yang diletakkan pada botol kosong tertutup dan paku yang dimasukkan kedalam aquades tertutup. Hal ini dikarenakan kombinasi antara air dan  uap air akan lebih memberikan efek yang signifikan pada proses perkaratan.













DAFTAR PUSTAKA

http://diahlestariharahap.blogspot.com/2013/02/percobaan-korosi-pada-logam-paku.html
http://esdikimia.wordpress.com/2011/09/28/korosi/











0 Response to "Laporan Percobaan Kimia - Faktor - Faktor Yang Memengaruhi Korosi"

Posting Komentar