Mengamati Perbedaan Koloid, Suspensi Dan Larutan
A. Tujuan
Mengelompokkan campuran ke dalam suspensi, koloid dan larutan.
B. Dasar Teori
Dalam kimia, larutan adalah campuran homogen yang terdiri dari dua atau lebih zat. Zat yang jumlahnya lebih sedikit di dalam larutan disebut (zat) terlarut atau solut, sedangkan zat yang jumlahnya lebih banyak daripada zat-zat lain dalam larutan disebut pelarut atau solven. Komposisi zat terlarut dan pelarut dalam larutan dinyatakan dalam konsentrasi larutan, sedangkan proses pencampuran zat terlarut dan pelarut membentuk larutan disebut pelarutan atau solvasi.Pada suhu tertentu sampai suatu zat dapat larut dalam pelarut tertentu, tetapi jumlahnya selalu terbatas. Batas itu disebut kelarutan. Kelarutan adalah jumlah zat terlalarutan adalah sistem yang homogen dan mengandung lebih dari satu komponen. .
Bila suatu zat terlarut yang dengan jumlah yang kecil dan masih bisa larut maka disebut larutan tak jenuh dan ketika zat terlarut tidak bisa lagi terlarut dalam pelarutnya maka kondisi larutan tersebut disebut larutan jenuh yangdapat larut dalam sejumlah pelarut.
Larutan dapat dibagi menjadi 3, yaitu:
a) Larutan tak jenuh yaitu larutan yang mengandung solute (zat terlarut) kurang dari yang diperlukan untuk membuat larutan jenuh. Atau dengan kata lain, larutan yang partikel- partikelnya tidak tepat habis bereaksi dengan pereaksi (masih bisa melarutkan zat). Larutan tak jenuh terjadi apabila bila hasil kali konsentrasi ion < Ksp berarti larutan belum jenuh ( masih dapat larut).
b) Larutan jenuh yaitu suatu larutan yang mengandung sejumlah solute yang larut dan mengadakan kesetimbangn dengan solut padatnya. Atau dengan kata lain, larutan yang partikel- partikelnya tepat habis bereaksi dengan pereaksi (zat dengan konsentrasi maksimal). Larutan jenuh terjadi apabila bila hasil konsentrasi ion = Ksp berarti larutan tepat jenuh.
c) Larutan sangat jenuh (kelewat jenuh) yaitu suatu larutan yang mengandung lebih banyak solute daripada yang diperlukan untuk larutan jenuh. Atau dengan kata lain, larutan yang tidak dapat lagi melarutkan zat terlarut sehingga terjadi endapan. Larutan sangat jenuh terjadi apabila bila hasil kali konsentrasi ion > Ksp berarti larutan lewat jenuh (mengendap).
Berdasarkan banyak sedikitnya zat terlarut, larutan dapat dibedakan menjadi 2, yaitu:
a) Larutan pekat yaitu larutan yang mengandung relatif lebih banyak solute dibanding solvent.
b) Larutan encer yaitu larutan yang relatif lebih sedikit solute dibanding solvent.
KOLOID
Koloid adalah suatu sistem dispersi yang ukuran partikelnya lebih besar dari larutan tetapi lebih kecil dari suspensi(campuran kasar). Dalam sistem koloid, partikel-partikel koloid terdispersi secara homogen dalam mediumnya. Oleh karena itu, partikel koloid disebut sebagai fase terdispersi dan mediumnya disebut sebagai medium pendispersi.
Perbandinga sifat larutan,koloid dan suspensi :
LARUTAN | KOLOID | SUSPENSI |
|
Contoh : Air Susu, Santan. |
Contoh : air sungai yang keruh |
Sifat-Sifat Koloid
Suatu larutan digolongkan ke dalam sistem koloid jika memiliki sifat - sifat yang berbeda dengan larutan sejati. Beberapa sifat fisika yang membedakan sistem koloid dari larutan sejati, di antaranya:
a. Efek Tyndall
Efek Tyndall adalah suatu efek penghamburan berkas sinar oleh partikel-partikel yang terdapat dalam system koloid, sehingga jalannya berkas sinar terlihat. Sifat ini berguna untuk membedakan koloid dengan larutan. Jika cahaya mengenai partikel larutan, cahaya tersebut akan di teruskan sedangkan jika cahaya mengenai partikel koloid, cahaya tersebut akan dihamburkan.
b. Gerak Brown
Gerak Brown adalah gerakan terpatah-patah (gerak zig-zag) yang terus menerus dalam system koloid. Sifat ini berguna untuk membedakan koloid dengan suspensi. Gerak brown terjadi karena tumbukan antara molekul partikel medium dengan partikel koloid. Tumbukan tersebut menyebabkan tidak adanya partikel yang diam sehinnga pengendapan tak terjadi (Stabil).
c. Elektroforesis
Elektroforesis adalah pergerakan partikel koloid dalam medan listrik.
d. Adsorbsi
Adsorbs adalah penyerapan pada permukaan koloid sehinnga koloid tersebut memiliki muatan listrik. Sifat adsorbs koloid ini yang menstabilkan koloid.
e. Koagulasi
Koagulasi adalah penggumpalan partikel koloid dan membentuk endapan. Dengan terjadinya koagulasi, berarti zat terdispersi tidak lagi membentuk koloid. Koagulasi dapat terjadi secara fisik seperti pemanasan, pendinginan dan pengadukan atau secara kimia seperti penambahan elektrolit, pencampuran koloid yang berbeda muatan. Untuk melindungi koloid dari proses koagulasi atau penggumpalan digunakan koloid pelindung (koloid yang ditambahkan pada koloid lain. Tujuannya : untuk melindungi koloid lain supaya tidak menggumpal).
f. Dialisis
Dialisis adalah prose penyaringan koloid dengan menggunakan kertas perkamen atau membran semipermeabel dengan tujuan menyaring ion-ion yang mengganggu kestabilan koloid dalam pembuatan koloid.
SUSPENSI
Dalam ilmu kimia, suspensi (Inggris: suspension) adalah suatu campuran fluida yang mengandung partikel padat. Atau dengan kata lain campuran heterogen dari zat cair dan zat padat yang dilarutkan dalam zat cair tersebut. Partikel padat dalam sistem suspensi umumnya lebih besar dari 1 mikrometer sehingga cukup besar untuk memungkinkan terjadinya sedimentasi. Tidak seperti koloid, padatan pada suspensi akan mengalami pengendapan/sedimentasi walaupun tidak terdapat gangguan.
Suspensi cairan atau padatan (dalam jumlah kecil) di dalam gas disebut sebagai aerosol. Contoh sistem aerosol dalam kehidupan manusia adalah debu di atmosfer.
STABILITAS SUSPENSI
- Ukuran partikel
Semakin besar luas penampang partikel daya tekan ke atas cairan akan semakin memperlambat gerakan partikel untuk mengendap.
- Kekentalan (viskositas)
Kekentalan suatu cairan mempengaruhi pula kecepatan aliran dari cairantersebut, mskin kental suatu cairan kecepatan alirannya makin turun.
- Jumlah partikel (Konsentrasi)
Apabila dalam ruangan berisi partikel yang ebsar maka akan terjadi benturtan. Karena adanya benturan ini, menyebabkan terjadinya endapan. Oleh karena itu semakin besar konsentrasi patikel semakin besar terjadinya pengendapan.
- Sifat atau muatan partikel
Sifat dari bahan yang diguankan sebagai suspensi bermacam-macam. Apabila merupakan sifat alami maka kita tidak dapat memengaruhinya.
C. Alat dan bahan
1. Gelas kimia 2. Batang pengaduk 3. Kertas saring 4. Corong 5. Gula 6. Garam 7. Susu 8. Terigu | 9. Santan 10. Pasir 11. Teh 12. Minyak goreng 13. Larutan deterjen 14. Air 15. Kopi |
D. Cara kerja
1. Memasukkan 50 ml air kedalam gelas kimia.
2. Menambahkan satu sendok makan gula ke dalam gelas kimia tersebut.
3. Mengaduk kira-kira selama 1 menit.
4. Mendiamkan larutan selama 10 menit dan mencatat apa yang terjadi.
5. Menyaring campuran yang terjadi menggunakan kertas saring dan mencatat apa yang terjadi.
6. Mengulangi prosedur kerja 1 sampai 5 dengan menggunakan garam, susu, terigu, santan, pasir, teh dan kopi.
7. Campuran minyak dan air.
memasukkan 5 ml air dan 2 ml minyak goring kedalam tabung reaksi. Menguncangkan campuran itu beberapa saat dan mendiamkannya selama 10 menit. Mencatat apa yang terjadi !
8. Campuran minyak, air dan larutan deterjen.
Memasukkan 5 ml air, 2 ml minyak goring, dan 2 ml larutan deterjen ke dalam tabung reaksi. Mengguncangkan campuran itu beberapa saat, dan mendiamkannya selama 10 menit. Mencatat apa yang terjadi !
Catatan : Pengaduk dan corong harus di bilas dan dikeringkan sebelum digunakan untuk mengaduk serta menyaring campuran yang berbeda.
E. Hasil pengamatan
Sifat Campuran | Campuran air dengan | |||||||
Gula | Garam | Susu | Terigu | Santan | Pasir | Teh | Kopi | |
Larut / Tidak | ü | ü | ü | ü | ü | × | ü | × |
Bening / Keruh | ü | ü | × | × | × | ü | ü | ü |
Mengendap / Tidak | × | × | ü | ü | ü | ü | × | ü |
Filtrat bening / Keruh | ü | ü | × | ü | ü | ü | ü | ü |
Stabil / tidak | ü | ü | ü | × | ü | × | ü | × |
Komponen Campuran | Bercampur | Tidak Bercampur | ||
Air + Minyak | × | ü | ||
Air + Minyak + Larutan Detergen | × | ü | ||
ket : ü = ya
x = tidak
F. Pembahasan
Pada percobaan ini dilakukan pengujian untuk mengamati perbedaan antara larutan, koloid dan supensi. Setelah bahan-bahan di campurka dengan air dan diamkan selama 10 menit membuktikan bahwa larutan, koloid dan suspensi meiliki perbedaan dalam kestabilan.
Gula yang dicampur kedalam air, gula tersebut larut dan jika didiamkan tidak terjadi pengendapan membuktikan bahwa gula termasuk kedalam kelompok larutan. Yang mempunyai sifat stabil dan homogen serta tidak dapat di saring karena partikelnya sangat kecil. Begitu juga dengan garam dan teh yang termasuk kedalam kelompok larutan.
Tepung yang dicampur kedalam air akan berwana keruh. Jika di diamkan akan mengalami pengendapan dan bersifat tidak stabil serta heterogen. Percobaan ini membuktikan bahwa tepung termasuk kedalam suspensi. Pengendapan yang terjadi dapat dilihat secara kasat mata dan dapat di saring karena partikelnya berukuran besar. Begitu juga dengan kopi dan pasir, mereka termasuk kedalam suspensi.
Susu yang dicampur kedalam air akan berwarna keruh. Jika di diamkan tidak mengalami pengendapan dan bersifat stabil. Percobaan ini membuktikan bahwa susu bersifat koloid dan partikelnya berukuran diantara larutan dan suspensi. Koloid bersifat heterogen jika dilihat dengan mikroskop ultra, namun homogeny jika dilihat dengan kasat mata. Begitu juga dengan santan.
G. Pertanyaan
1. Jelaskan perbedaan antara suspensi, koloid, dan larutan !
2. Kelompokkan campuran di atas ke dalam suspensi, kolid, dan larutan !
3. Apa kesimpulan dari percobaan yang anda lakukan !
4. Kelompokkan campuran berikut kedalam suspensi, koloid, dan larutan !
a. Air + cuka
b. Air + sirup
c. Air + kopi
d. Air panas + agar-agar
e. Air + tanah
f. Cat
g. Asap
h. Tinta
i. Gel
j. Mentega
Jawab
1. Perbedaan Suspensi, Larutan Dan Koloid.
LARUTAN | KOLOID | SUSPENSI |
|
|
|
2.
LARUTAN | KOLOID | SUSPENSI |
|
| 1. Terigu 2. Pasir 3. Kopi |
3. Kesimpulan
Jika Larutan, zat terlarutnya larut tetapi zat terlarut tersebut tersebar dalam bentuk partikel yang sangat kecil dan dalam bentuk sistem satu fase (homogen). Bersifat stabil / tidak memisah dan tidak dapat di saring. Contohnya larutan gula.
Jika suspensi, zat terlarutnya tidak larut dan akan memisah atau mengalami sedimentasi. Bersifat heterogen dan dapat dipisahkan dengan penyaringan. Contohnya : campuran tepung terigu dengan air.
Jika koloid, zat terlarutnya larut tetapi larutannya tidak bening melainkan keruh. Jika di diamkan campuran itu tidak memisah dan tidak dapat di pisahkan dengan penyaringan / hasil penyaringan keruh. Pada umumnya bersifat stabil, misalnya campuran susu dengan air.
4.
LARUTAN | KOLOID | SUSPENSI |
1. Air + cuka 2. Air + sirup | 1. Air panas + agar- agar 2. Cat 3. Asap 4. Tinta 5. Gel 6. Mentega | 1. Air + tanah |
H. Kesimpulan
1. Koloid mempunyai sifat diantara larutan dan suspensi. Koloid memiliki sifat stabil, berwarna keruh dan homogen jika tidak dilihat secara kasat mata namun sebenarnya bersifat heterogen jika dilihat dengan mikroskop ultra serta tidak dapat disaring karena partikelnya berukuran antara 1 sampai 100 nm. Koloid, jika didiamkan tidak akan mengalami pengendapan seperti suspensi karena koloid mempunyai partikel-partikel yang selalu bertumbukan satu sama lain sehingga tidak ada waktu untuk mengendap (Teori Gerak Brown). Contohnya susu, santan, agar-agar dan lain-lain.
2. Larutan mempunyai sifat stabil dan homogen. Partikelnya tak dapat disaring / dipisahkan karena ukuran partikelnya yang sangat kecil. Oleh karena itu, larutan tidak mengendap. Contohnya larutan gula, larutan garam, larutan the dan lain-lain.
3. Suspensi mempunyai sifat tidak stabil dan heterogen. Warnanya keruh dan terjadi pengendapan karena ukuran partikelnya yang besar. Contohnya campuran tepung terigu dan air.
Nama : Meida Olivia
Kelas : XI IPA 3
0 Response to "Praktikum Kimia_Mengamati Perbedaan Koloid, Suspensi Dan Larutan_"
Posting Komentar