Emosi yang Menghanguskan


Emosi yang Menghanguskan
Saat kita hidup berdampingan dengan orang lain, baik dalam kehidupan dalam keluarga maupun bermasyarakat sangatlah dibutuhkan kesabaran. Ada seorang wanita yang datang kepada saya dan menyatakan bahwa dirinya sangat menyesal dengan apa yang telah dia lakukan di masa lalu.

Dia merupakan wanita yang menudah menyalurkan emosinya dalam berbagai macam hal. Dia bisa saja mengomel dan berteriak-teriak seharian atau bahkan memukul anak-anaknya. Alhasil, dia pun ditinggalkan oleh suami dan anak-anaknya. Pada awalnya dia merasa sangat nyaman dengan kesendirian sampai akhirnya kesepian selalu menghantui hidupnya.

Emosi dapat menghanguskan kasih. Emosi dapat memecah hubungan sebuah keluarga. Jika kita gagal menahan emosi, maka kita akan kehilangan orang-orang yang kita kasihi. Saat kita merasa amarah itu datang, maka ucapkanlah syukur kepada Tuhan agar emosi itu secepatnya luntus dari hati kita.

Jangan biarkan iblis memanfaatkan emosi itu untuk membuat kita berdosa dengan melukai perasaan orang-orang di sekitar kita. Lebih baik bersyukur dari pada mengumpat atau terlebih lagi mengatai yang buruk tentang sesama kita. Lebih baik memberkati dari pada mengutuki karena itulah yang Tuhan inginkan dalam kehidupan kita.


Apabila kamu menjadi marah, janganlah kamu berbuat dosa: janganlah matahari terbenam, sebelum padam amarahmu
(Efesus 4:26)


Sumber : renunganhariankristen.net

0 Response to "Emosi yang Menghanguskan"

Posting Komentar